Promo Selama Mei 2015: Order 5 Arduino UNO Stater Kit - 10% OFF!


PIR Sensor

Istilah atau kata "sensor" dapat diartikan sebagai piranti yang mengukur besaran fisika dan mengubahnya menjadi suatu 'sinyal' yang dapat dibaca oleh sebuah instrumen atau peneliti. Didalam dunia microcontroller dikenal banyak jenis sensor, salah satunya adalah PIR Sensor.

Apa Sebenarnya PIR Sensor?

Saya akan mulai dari kata "PIR" itu sendiri. Kata "PIR" merupakan singkatan dari Passive Infra-Red, dan bisa juga dari "Pyroelectric Infra-Red". PIR Sensor terbuat dari bahan dasar kristal pyroelectric. Kristal jenis ini mampu menghasilkan listrik (statis) ketika dipanasi.


Listrik yang dihasilkannya itu merupakan sinyal yang nantinya akan dibaca oleh peralatan lain.

Pin pada PIR Sensor


Pin VCC dan GND dihubungkan ke catudaya 5 Volt supaya PIR Sensor bisa beroperasi, sedangkan pin OUT merupakan keluaran sinyal yang dihasilkan oleh PIR Sensor.

Pengawatan PIR Sensor dan Board Arduino UNO

Pengawatan PIR Sensor pada Board Arduino dilaksanakan sebagai berikut:

  • Pin VCC dihubungkan ke pin 5V pada Board Arduino
  • Pin GND dihubungkan ke pin GND pada Board Arduino
  • Pin OUT dihubungkan ke salah satu pin digital pada Board Arduino (pada gambar diatas dicontohkan pin 2).

Diagram Alir Pemrograman PIR Sensor


Diagram alir berikut ini menunjukkan contoh penggunaan PIR Sensor untuk mengendalikan sebuah piranti output berupa LED. Mula-mula PIR Sensor akan melakukan pemindaian suatu area guna mendeteksi gerakan yang ada di area tersebut.


Ketika sebuah gerakan terdeteksi, maka LED akan dinyalakan, dan kemudian akan mendeteksi ulang apakah gerakan masih terdeteksi. Jika masih terdeteksi, LED akan tetap dinyalakan. Sebaliknya, jika setelah itu tidak lagi terdeteksi gerakan maka LED akan dipadamkan.
Implementasi
PIR Sensor dapat diimplementasikan dalam suatu sistem otomasi seperti:

  • Penerangan tangga
  • Penerangan kamar kecil
  • Pengaman ruangam dsb.



Perakitan Robot Beroda

Robot beroda maksudnya sebuah robot dengan alat gerak berupa roda yang digerakkan oleh motor dc dilengkapi dengan gearbox. Fungsi dari gearbox adalah sebagai pereduksi kecepatan-putar motor. Disini saya menggunakan sepasang motor dc 6 volt dengan kecepatan 200 rpm. Chassis terbuat dari lembaran accrylic sehingga cukup ringan.


Ball caster yang terlihat dalam gambar diatas merupakan roda bebas sebagai penopang chassis bersama-sama dengan kedua motor dc. Sebagai driver motor saya menggunakan IC L293D. Mula-mula kita pasang terlebih dahulu IC L293D pada breadboard berukuran mini (memiliki 170 lubang).


Setelah itu memasang kedua motor dengan memakai kabel jumper.


Berikutnya adalah melaksanakan pengawatan untuk jalur catudaya, baik catudaya untuk IC L293D maupun catudaya untuk kedua motor dc.


Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa hubungan kabel-kabel jumper sudah sesuai dengan skema rangkaian. Jika sudah benar, anda bisa memasang kabel-kabel jumper untuk input ke board Arduino.


Hubungkan kabel-kabel input tersebut ke pin-pin digital pada Board Arduino. Disini saya menggunakan Board Arduino UNO R3.


Terakhir adalah mengatur letak breadboard.


Tertarik untuk mencobanya?


Contoh Sederhana Sketch untuk L293D

Setelah dirakit pada breadboard, rangkaian motor driver L293D bisa dihubungkan ke Board Arduino UNO. Terdapat dua jalur input untuk kendali motor pertama, dan dua jalur input untuk kendali motor kedua. Sebagai contoh, kita akan gunakan pin-pin digital 7, 8, 12 dan 13 pada Board Arduino.

Menghubungkan Rangkaian L293D ke Board Arduino

  • Hubungkan pin 2 dari L293D ke pin 13 pada Board Arduino
  • Hubungkan pin 7 dari L293D ke pin 12 pada Board Arduino
  • Hubungkan pin 10 dari L293D ke pin 7 pada Board Arduino
  • Hubungkan pin 15 dari L293D ke pin 8 pada Board Arduino
Untuk lebih jelasnya anda bisa perhatikan gambar pengawatan diatas.

Sketch untuk Kendali L293D

Berikut sketch sederhana untuk pengenalian roda robot dengan motor driver L293D.


Disarankan untuk memeriksa ulang apakah arah putaran motor yang terpasang sudah sesuai. Cobalah unggah terlebih dahulu untuk arah gerak maju, yaitu fungsi maju(), pastikan bahwa arah putar kedua motor sudah sesuai dengan sketch. Jika belum, anda bisa menukar hubungan kabel-kabelnya pada rangkaian L293D.

Merakit L239D untuk Kendali Roda Robot

Sebuah robot bergerak menurut dua cara, pertama memakai roda dan kedua memakai kaki. Robot beroda umumnya memakai tenaga penggerak berupa motor dc, sedangkan robot berkaki umumnya memakai mekanik kaki yang digerakkan oleh beberapa buah motor servo. Pada robot beroda, pengendalinya bisa memakai IC L293D seperti yang sudah pernah saya jelaskan dalam tulisan saya sebelumnya.

Nomor Urut Kaki IC L293D

Ketika hendak memakai IC L293D sebagai driver motor, hal pertama yang harus diperhatikan adalah nomor urut dari kaki-kaki (pin) yang ada. Anda bisa perhatikan tanda noktah untuk pin nomor 1 dari IC L293D.

Memasang L293D pada Breadboard

Setelah yakin dengan nomor urut kaki-kakinya, sekarang IC L293D bisa dipasang pada breadboard.

Memasang Motor

Selanjutnya bisa dipasang motor sebagai penggerak roda kiri dan roda kanan.

Memasang Jalur Catudaya

Jalur Catudaya untuk IC L293D

Jalur Catudaya untuk Motor

Memasang Jalur Kendali

Terakhir adalah memasang kabel-kabel jumper untuk jalur masukan pengendali motor.

Selamat mencoba!

Mengenal IC L293D

Di kalangan penggemar robotika tentu sudah tak asing lagi dengan komponen IC buatan pabrik Texas Instruments yang satu ini. L293D dikenal sebagai IC "Dual-H-Bridge Motor Driver", yang berisi dua buah pengendali motor DC yang bekerja dengan metode H-bridge.


IC ini mampu beroperasi pada tegangan antara 4,5 volt hinggga 36 volt. Keistimewaannya adalah bisa dipakai untuk mengendalikan sekaligus dua buah motor dc untuk gerak maju, mundur, berhenti, belok kiri dan belok kanan. Selain itu, motor-motor yang dikendalikannya mendapatkan catudaya melalui IC ini juga, yang terpisah dengan catudaya dari Board Arduino.

Susunan Pin pada IC L293D

IC L293D terdiri dari 16 buah pin dengan susunan sebagai berikut:

Pemasangan Motor

Motor pertama bisa dihubungkan ke pin 3 (Output1) dan pin 6 (Output 2) dari IC tersebut, sementara motor kedua bisa dihubungkan ke pin 11 (Output 3) dan pin 14 (Output 4).

Pengendalian Motor

Untuk mengendalikan motor pertama, sinyal kendalinya dapat dimasukkan ke pin 2 (Input 10 dan pin 7 (Input 2) dari IC tersebut, sedangkan untuk pengendalian motor kedua dapat dilakukan dengan memasukkan sinyal kendali ke pin 10 (Input 30 dan pin 15 (Input 4).

Catudaya untuk Motor

Untuk mengoperasikan motor-motor yang terpasang bisa diberikan catudaya melalui pin 8. besarnya tegangan sesuai dengan kebutuhan motor-motor tersebut. Jika motor-motor beroperasi pada tegangan 6 volt, tegangan yang diberikan ke pin 8 juga sebesar 6 volt. Batas maksimal tegangan yang boleh diberikan ke pin 8 tersebut adalah 36 Volt.

Catudaya untuk IC L293D

IC L293D itu sendiri membutuhkan catudaya juga supaya dapat beroperasi, besarnya 5 Volt dan dapat diberikan ke pin 16.

Tabel Kebenaran L293D

Pengendalian motor-motor dc dengan memakai IC L293D dapat dilakukan berdasarkan tabel kebenaran sebagai berikut:

Enable
Input 1
Input 2
Input 3
Input 4
Motor 1
Motor 2
Keterangan
High Low High Low High CW CW Maju
High High Low High Low CCW CCW Mundur
High Low High High Low CW CCW Belok Kanan
High High Low Low High CCW CW belok Kiri
High Low Low Low Low Stop Stop Berhenti
High High High High High Stop Stop Berhenti

Tabel diatas disusun berdasarkan asumsi bahwa Motor 1 adalah penggerak roda kiri, dan Motor 2 penggerak roda kanan.

Breadboard dan Kegunaannya

Penggunaan breadboard menjadi cara yang praktis dalam melaksanakan pengawatan rangkaian elektronik karena tanpa melakukan menyolderan terhadap kaki-kaki komponen. Sebuah breadboard terdiri lubang-lubang dimana kaki-kaki komponen elektronik dapat ditancapkan secara langsung.

Skema Hubungan Antar-Lubang pada Breadboard

Hal terpenting yang harus diketahui sebelum menggunakan breadboard adalah memahami dengan baik bagaimana cara lubang-lubang breadboard itu saling terhubung antara satu dengan lainnya. Gambar dibawah memperlihatkan hubungan antar lubang pada salah satu jenis breadboard.


Jenis diatas adalah breadboard dengan 400 lubang. Tampak bahwa deretan lubang di bagian atas dan bawah ditandai dengan garis merah dan biru. Deretan lubang yang ditandai garis merah menunjukkan jalur positif untuk catudaya, sedangkan yang ditandai garis biru merupakan jalur negatif untuk catudaya.

lubang-lubang di bagian tengah terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Hubungan antar-lubangnya adalah berderet kebawah. Dengan memahami hubungan antar lubang tersebut akan menghindarkan kita dari kesalahan dalam melaksanakan pengawatan.

Jenis Breadboard

Jenis breadboard ditentukan berdasarkan berapa banyak lubang yang tersedia didalamnya. Jumlah lubang ini tentu saja akan membuat dimensi breadboard menjadi berbeda-beda pula. Berikut contoh jenis breadboard dengan 170 lubang:



Arduino UNO Original, Kompatibel dan Clone

Harga yang beragam di pasaran mungkin akan membuat bingung para pemula yang baru pertama kali akan membeli board Arduino UNO. Apa sebenarnya yang membedakan harga tersebut?

Perlu diketahui bahwa board Arduino UNO yang asli adalah buatan Italia (diproduksi oleh Arduino), dengan harga sekitar 20 Euro atau mendekati 300 ribu rupiah, yang bisa anda beli di http://store.arduino.cc.

Ciri Fisik Original dan Kompatibel

Anda bisa perhatikan ciri fisik tampak depan dari produk tersebut sebagai berikut:


Sedangkan tampak belakangnya seperti terlihat berikut:


Jika tidak menunjukkan ciri-ciri diatas, maka sudah bisa dipastikan bahwa itu adalah bukan produk board Arduino UNO R3 original alias produk kompatibel atau clone. Dengan mencermati gambar diatas anda bisa membedakan manakah produk original dan produk compatibel dari Arduino UNO R3.

Jadi, Saya Harus Beli yang Original?

Semua berpulang kepada anggaran yang tersedia. Jika anda memiliki anggaran yang mencukupi untuk membeli yang original, silahkan pilih yang original. Akan tetapi jika anggaran terbatas, beli saja produk kompatibelnya. Atau bahkan jika anggaran anda sangat terbatas, maka terpaksa pilihan harus dijatuhkan pada board Arduino UNO clone.

Adakah Perbedaannya dari Segi Kinerja?

Antara produk original dengan kompatibel memiliki spesifikasi yang nyaris sama. Sampai sejauh ini saya hampir tidak merasakan perbedaan kinerja ketika memakai board Arduino UNO oroginal dan kompatibelnya.

Bagaimana Mengenai Arduino UNO Clone?

Ini jenis dengan harga paling murah. Hanya saja perbedaannya dengan yang original maupun kompatibel adalah produk ini memakai downloader CH340, sehingga laptop/komputer harus diinstalasi driver CH340 terlebih dahulu supaya mengenali board tersebut.


Pilihan bergantung kepada anda!

Kendali Sederhana Motor DC dengan Arduino

Gerak pada robot dihasilkan salah satunya dari motor dc. Komponen ini mengubah energi listrik menjadi tenaga putaran. Kebanyakan motor listrik yang dipakai dalam robot skala kecil adalah motor arus searah (motor dc) yang beroperasi pada tegangan 6 - 12 volt, meskipun ada juga motor dc dengan tegangan hingga 24 volt.

Catudaya Motor DC

Sebuah motor dc memiliki dua kabel untuk menghubungkannya ke catudaya listrik. Kedua kabel itu umumnya berwarna merah dan hitam. Kabel merah untuk kutub positif, sedangkan kabel hitam untuk kutub negatif.

Arah Putar Motor DC

Clock Wise (CW)

Dalam keadaan normal sebuah motor DC akan berputar searah jarum jam (Clock Wise atau CW). Keadaan normal yang saya maksud adalah kabel positif motor terhubung ke kutub positif catudaya, sedangkan kabel negatif motor terhubungk ke kutub negatif catudaya.

Counter Clock Wise (CCW)

Arah putaran motor dc dapat dibalik dengan cara menukar hubungan kedua kabelnya pada catudaya. Artinya, kabel positif motor dihubungkan ke kutub negatif catudaya, sebaliknya kabel negatif motor dihubungkan ke kutub posifif catudaya. Putaran yang terbalik ini dikenal dengan istilah Counter Clock Wise (CCW).

Prinsip Menghubungkan Motor DC ke Board Arduino

Motor DC dapat dikendalikan dengan microcontroller, misalnya dengan Board Arduino UNO. Prinsip menguhubungkan motor dc ke Board Arduino UNO adalah sebagai berikut:
  • Kabel positif motor dihubungkan ke salah satu pin digital
  • kabel neagatif motor dihubungkan ke pin GND
Hubungan diatas menghasilkan arah putaran maju (forward), namun jika hubungan dibalik maka akan menghasilkan arah putaran mundur (reverse).

Pemrograman Sederhana untuk Kendali Motor DC


Kendali diatas akan menjadikan motor mula-mula berhenti, bergerak maju, belok kanan dan akhirnya belok kiri. Kode diatas juga dapat ditulis dalam fungsi-fungsi tersendiri seperti berikut:


Dari kode diatas tampak bahwa kita definisikan empat buah fungsi tersendiri, dan kemudian memanggil masing-masing fungsi itu dari fungsi loop().

Saran

Pin digital pada Board Arduino menghasilkan sinyal digital dengan besar tegangan sekitar 5 volt. Hal ini kurang memadai jika operasi motor dc yang butuh 6 volt. Saya sarankan untuk melengkapi motor dengan sebuah rangkaian pendorong (driver), baik berupa transistor maupun modul khusus untuk driver motor.

Selain itu kendali sederhana seperti ini tidak bisa dipakai untuk gerak mundur, kecuali anda menukar hubungan kabel-kabel motornya.

Merancang Pengawatan dengan Fritzing

Salah satu piranti lunak yang sangat membantu anda dalam belajar merakit rangkaian elektronik dan microcontroller adalah Frtizing. Piranti lunak ini termasuk Open Source Software sehingga boleh dipakai oleh siapa saja tanpa harus membayar lisensi. Anda bisa mengunduhnya gratis di situs http://fritzing.org. Dengan Fritzing seorang perancang siap beralih dari purwaruopa fisik ke produk aktual.

Layar Fritzing

Tab Utama

Terdapat lima buah tab, masing-masing adalah Welcome, Breadboard, Schematic, PCB dan Code.

  • Welcome, menampilkan informasi umum dari Fritzing.org.
  • Breadboard, menampilkan jendela editor untuk melaksanakan pengawatan (wiring).
  • Schematic, menampilkan jendela editor untuk menyusun skema rangkaian elektronika dan microcontroller. 
  • PCB, menampilkan jendela editor untuk pembuatan desain papan rangkaian tercetak (Printed Circuit Board atau PCB).
  • Code, menampilkan jendela editor untuk menyusun kode pemrograman bagi sebuah rangkaian microcontroller.

Breadboard

Merupakan tempat untuk melaksanakan pembuatan purwarupa (prototype) dari proyek anda. Disini anda bisa melakukan pengawatan komponen-komponen elektronika dan microcontroller. Secara default jendela Breadboard berisi sebuah breadboard ukuran full+.


Ketika anda melaksanakan pengawatan, maka didalam jendela Schematic secara otomatis akan terbentuk skema dari rangkaian yang anda ciptakan itu. Tentu saja mungkin anda perlu mengatur ulang tata letak dari komponen-komponen pada skema supaya lebih enak dipandang mata.

Code

Fritzing juga memungkinkan penyusunan kode-kode pemrograman. Dua platform bahasa pemrograman microcontroller yang didukung oleh fitur ini adalah Arduino dan Picaxe. Syaratnya didalam komputer anda harus terinstalasi software Arduino IDE atau Picaxe Compiler sesuai platform yang anda gunakan.


Pengaturan dari platform tersebut dapat anda lakukan melalui Preferences dari menu Edit.


Pada gambar diatas tampak bahwa Fritzing yang saya gunakan diatur untuk platform Arduino. Untuk keperluan tersebut, Software Arduino juga sudah saya instalasi sebelumnya ke komputer.

Penggunaan Breadboard

Mengganti Ukuran Breadboard

Klik tab Breadboard. Mungkin anda perlu mengganti ukuran breadboard yang tersedia, dari full+ menjadi half+. Caranya? Mula-mula pilih breadboard tersebut (klik jika belum terpilih).


Perhatikan panel Inspector, buka daftar Size dan kemudian pilih Half+.

Memutar Posisi Breadboard

Jika diperlukan, posisi breadboard bisa diputar, misalnya 90 derajat dari semula. Pastikan bradboard sudah dipilih, dan kemudian klik Rotate yang ada di layar bagian bawah.

Menambahkan Komponen

Komponen-komponen elektronika dan microcontroller tersedia didalam panel Parts.

Menambahkan Board Arduino

Klik ikon Arduino untuk membuka daftar board Arduino yang tersedia. Setelah itu drag kedalam jendela editor salah satu board arduino yang ada, misalnya Arduino UNO.


Selanjutnya, mungkin anda perlu memutar Board Arduino UNO dan meletakkannya tepat disamping kanan Breadboard. Hasilnya adalah:

Menambahkan LED

LED adalah jenis komponen semikonduktor yang bisa memancarkan cahaya. LED memiliki dua kaki, yaitu kaki anoda (+) dan kaki katoda (-). Dengan demikian pemasangan LED harus memperhatikan polaritas kaki-kakinya. Jika terbalik, LED bisa rusak.

Pada panel Parts, klik ikon CORE. Gulung daftar komponen dan temukan LED. Setelah itu drag LED ke jendela editor. Kaki LED yang ada lekukan adalah kaki anoda (+), sedangkan yang lurus adalah kaki katoda (-).


Mungkin terlebih dahulu anda perlu memutar 90 derajat posisi LED sebelum memasangnya pada breadboard.

Memasang Komponen pada Breadboard

Sebagai contoh, kita akan memasang LED pada breadboard. Drag LED sehingga kedua kakinya tepat berada diatas lubang-lubang breadboard.


Sebuah tanda warna biru akan ditampakkan jika kaki komponen (LED0 sudah tepat posisinya terhadap lubang breadboard.

Dengan cara yang sama anda bisa memasang komponen lainnya, misalnya Resistor. Hubungkan komponen ini ke kaki katoda (-) dari LED.


Dalam kasus diatas, supaya kaki Resistor bisa tepat masuk pada posisi lubang breadboard maka komponen tersebut perlu diputar sedikit. Pastikan Resistor sudah dipilih, dan kemudian perhatikan panel Inspector. tentukan sudut putaran pada kotak Rotation.

Kabel Jumper

Memasang Kabel Jumper

Kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan komponen-komponen yang terpasang pada breadboard dengan pin-pin pada Board Arduino. Di bagian Parts, temukan komponen Wire. Setelah itu, drag Wire ke jendela editor.


Drag salah satu ujung kabel ke kaki anoda LED, sedangkan ujung kabel lainnya dihubungkan ke pin 13 dari Board Arduino UNO.

Mengganti Warna Kabel

Dalam keadaan kabel masih terpilih, buka daftar Color pada panel Inspector, dan kemudian pilih warna Red.

Membuat Lekukan pada Kabel

Supaya terlihat rapi, perlu dibuat beberapa lekukan pada kabel. Tunjuk kabel dimana lekukan akan dibuat, lalu drag ke arah tertentu sehingga terbentuk lekukan yang diinginkan.


Buatlah lekukan-lekukan di bagian lainnya pada kabel.


Selanjutnya, sediakan kabel jumper lainnya dengan warna hitam. Kabel jumper ini dipakai untuk menghubungkan salah satu kaki Resistor dengan pin GND pada Board Arduino UNO. Hasil akhirnya akan tampak seperti ini.

Kesimpulan

Simulasi pengawatan dengan memakai Fritzing akan sangat membantu kita sebelum melaksanakan pengawatan yang sesungguhnya. Kesalahan-kesalahan yang mungkin bisa saja terjadi jika melakukan pengawatan secara langsung tanpa membuat simulasi terlebih dahulu akan dapat dihindari.

Struktur Dasar Sketch

Telah saya jelaskan pada tulisan sebelumnya bahwa untuk memprogram Board Arduino dapat digunakan software Arduino. Kode-kode pemrograman yang kita tulis dengan software itu disebut juga Sketch.


Sebuah Sketch memiliki struktur dasar sebagai berikut:


void adalah perintah untuk memanggil suatu fungsi. Untuk menyusun Sketch diperlukan dua fungsi pokok, yaitu setup() dan loop().

Fungsi setup() diperlukan untuk melakukan pengaturan-pengaturan awal seperti menetapkan mode pin, mendeklarasikan variabel, pemakaian library dan sebagainya. Fungsi ini hanya akan dikesekusi sekali saja, yaitu pada awal Board Arduino dihidupkan (on).

Fungsi loop() berisi pernyataan-pernyataan atau perintah-perintah yang akan dieksekusi secara berulang-ulang selama Board Arduino dalam keadaan beroperasi (on). Didalam fungsi inilah kendali itu berada.

LED Built-in

Board Arduino UNO dilengkapi dengan sebuah LED yang terpasang didalamnya. Ini disebut juga LED built-in. LED tersebut tersambung/terpasang dengan pin digital 13. Kita bisa memanfaatkan LED built-in ini untuk latihan membuat kode pemrograman (sketch) sederhana.

Beberapa Perintah Pemrograman

pinMode

Perintah ini digunakan untuk menetapkan mode sebuah pin digital, sebagai titik masukan (input) ataukah sebagai titik keluaran (output). Kita menetapkan mode sebuah pin ini didalam fungsi setup(). Contoh:

pinMode(13,OUTPUT);

Contoh diatas menunjukkan pengaturan mode pin 13 sebagai titik keluaran (titik output).

digitalWrite

Perintah ini digunakan untuk menulis kondisi logic sebuah pin digital, HIGH ataukah LOW. Perhatikan contoh berikut:

digitalWrite(13,HIGH);

Contoh diatas menunjukkan bahwa pin 13 diatur dalam kondisi HIGH. Untuk mengatur pin 13 dalam kondisi LOW, perintahnya ditulis seperti ini:

digitalWrite(13,LOW);

Jika sebuah pin digital berada dalam kondisi HIGH, maka pin itu akan mengeluarkan tegangan atau sinyal sebesar 5 volt. Sebaliknya, jika berada dalam kondisi LOW, maka tegangan pada pin itu sebesar 0 volt.

delay

Perintah ini digunakan untuk menunda eksekusi program beberapa saat sesuai dengan lamanya waktu yang ditentukan (dalam satuan milidetik). Ketika batas waktu sudah terlampaui maka eksekusi program akan dilanjutkan ke baris berikutnya.

digitalWrite(13,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(13,LOW);
delay(500);

contoh diatas menunjukkan begitu pin 13 berada dalam kondisi HIGH maka eksekusi program akan ditunda sejenak selama 500 milidetik. Hal ini berarti pin 13 akan berada dalam kondisi HIGH selama 500 milidetik. Setelah itu pin 13 akan diubah kondisinya menjadi LOW.

Contoh Sketch


Anda bisa mencoba sketch diatas dan melihat hasil yang ditunjukkan oleh LED built-in.